Saturday, May 23, 2015

Makalah STM



BAB I
PENDAHULUAN

  I.            Latar Belakang
Pendidikan sains memiliki peran yang penting dalam menyiapkan anak memasuki dunia kehidupannya. Sains pada hakekatnya  merupakan sebuah produk dan proses. Produk sains meliputi fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Sedangkan proses sains meliputi cara-cara memperoleh, mengembangkan dan menerapkan pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berfikir, cara memecahkan masalah, dan cara bersikap. Oleh karena itu, sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas pengamatan eksperimen dan induksi.
Dalam realitasnya, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara dinamis. Semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menjamin relevansi dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan  kemasyarakatan, dunia usaha dan  dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,  keterampilan  berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional mutlak harus dilaksanakan.

  I.            Rumusan
a)      Apa pengertian pendekatan Sains,tekonologi dan masyarakat ?
b)      Bagaimana hubungan pendekatan sains,teknologi dan masyarakat ?
c)      Apa saja komponen-komponen dalam pendekatan sains, tekonologi dan masyarakat ?
d)     Problematika apa saja yang dapat ditemukan dalam mengimplementasikan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat?

II.            Tujuan
a)      Agar dapat mengetahui apa itu pendekatan STM
b)      Dapat memahami pembelajaran dari pendekatan STM


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat )
Pendekatan Science, Technology and Society  (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat  (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, inkuiri dan discoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo,1999). Istilah Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) dalam bahasa inggris disebut Sains Technology dan Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau sains teknologi lingkungan dalam masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama  yaitu environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan  STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.
Dalam disiplin ilmu ipa ada beberapa pendekatan dalam ipa yang perlu kita ketahui yaitu pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat. Dari ketiga pendekatan ini masing-masing mempunyai pengertian yaitu,
Sains adalah sebagai sejumlah disiplin ilmu, sekumpulan pengetahuan, dan sebagai metode-metode.Disamping itu ditegaskan pula bahwa sains merupakan suatu rangkaian konsep-konsep yang berkaitan dan berkembang dari hasil eksperimen dan observasi. Sains juga merupakan suatu tubuh pengetahuan (body of knowledge) dan proses penemuan pengetahuan.
Sain juga sebagai proses meliputi cara-cara memperoleh, mengembangkan dan menerapkan pengetahuan yang mencakup cara kerja, cara berfikir, cara memecahkan masalah, dan cara bersikap. Sains dirumuskan secara sistematis, terutama didasarkan atas
Pengamatan eksperimen dan Sains melandasi perkembangan teknologi.
Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan kepandaian yang maju dalam membuat sesuatu penemuan yang berkenaan dengan penemuan ilmu alam atau berkaitan dengan hasil industri. Dalam ilmu Sains teknologi sangat diperlukan karena sangat menunjang terutama untuk aktivitas dalam upaya memperoleh penjelasan tentang objek dan fenomena alam dan juga  untuk aktivitas penemuan.
Masyarakat adalah suatu lingkungan pergaulan sosial dan juga dapat diartikan sebagai himpunan orang yang hidup di suatu tempat dengan ikatan-ikatan dan aturan tertentu  jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial tertentu.
Dari ketiga pengertian pendekatan STM ini maka Sains, Teknologi dan Masyarakat adalah merupakan kecenderungan baru dalam pendidikan Sains, STM juga dapat diartikan sebagai pembelajaran Sains dan teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Jadi Sains -Teknologi -Masyarakat atau STM adalah istilah yang diberikan kepada usha mutakhir untuk menyajikin konteks dunia nyata dalam pendidikan Sains dan pendalaman Sains.
Pendekatan sains teknologi dan masyarakat melibatkan siswa dalam penentuan tujuan pembelajaran, prosedur pelaksanaan pembelajaran, pencarian informasi bahan pembelajaran dan bahkan pada evaluasi belajar.

B.     Karakteristik Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Dari seorang Ilmuan Yager (1992), mendefinisikan STM yaitu mencakup tujuan kurikulum, assesmen dan kususnya mengenai pengajaran. Tujuan-tujuan tersebut dikarakteristikan sebagai domain yang meliputi domain konsep, proses, aplikasi, kreativitas dan sikap.
Penjelasan dari berapa karakteristik tersebut adalah,
a.       Domain konsep
Dalam paham Domain konsep ini lebih memefokuskan pada muatan sains, tujuan-tujuan sains untu mengelompokan alam yang teramati ke dalam unit-unit yang teratur untuk studi dan penjelasan hubungan-hubungan fisika dan biologi dari pengajaran sains yang melibatkan siswa belajar konsep-konsep utama dari sains.
b.      Domain proses
Dalam Domain proses ini proses-proses sains  berhubungan dengan bagaimana sains berfikir dan bekerja, yaitu mengambarkan dimensi sains. Dalam pengembangan proses ini ada 15 keterampilan proses yaitu:
1)      mengobservasi,
2)      menggunakan ruang/waktu
3)      mengklasifikasi,
4)      mengelompokkan dan mengorganisasi,
5)      menggunakan bilangan
6)      mengkuantifikasi,
7)      mengukur,
8)      mengkomunikasikan,
9)      menginferensi,
10)  memprediksikan,
11)  mengendalikan dan mengidentifikasi variabel,
12)  menginterpretasikan data,
13)  merumuskan hipotesis,
14)  memberikan definisi secara operasional,
15)  melaksanakan eksperimen.
c.       Domain aplikasi
Domain ini meliputi mengaplikasian konsep-konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah sehari-hari, memahami prinsip-prinsip ilmiah dan prinsip-prinsip teknologi yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari atau sains.
d.      Domain Kreativitas
Dalam domain kreativitas meliputi visualisasi, menghasilkan gambaran mental, menggabungkan objek-objek dan ide dalam cara-cara baru, memecahkan masalah dan teka-teki, memprediksi konsekwensi-konsekwensi yang mungkin, menyarankan alasan-alasan yang mungin, mendesain alat atau mesin dan menghasilkan ide-ide yang tak biasa.
e.       Domain Sikap
Dalam domain sikap meliputi sikap-sikap terhadap sains pada umumnya, seperti kelas sains, kegunaan belajar sains, dan untuk guru terbentuknya pengembangan sikap-sikap positif terhadap diri sendiri yaitu sikap yang dapat mengerjakan sesuatu, ekplorasi emosi manusia, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan sikap.

C.     Tujuan pendekatan Pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat )
Menurut Yager tujuan pembelajaran STM adalah sebagai berikut.
a.       Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mengkontraskan sains dan teknologi serta menghargai bagaimana sains dan teknologi memberikan kontribusi pada pengetahuan dan pengaruh baru.
b.      Memberikan contoh-contoh dari masa lalu dan sekarang mengenai perubahan-perubahan yang sangat besar dalam bidang sains dan teknologi yang dibawa masyarakat, pertambahan ekonomi, dan proses-proses politik.
c.       Membuat peserta didik mampu relitas sosial dengan topik pembelajaran didalam kelas.
d.      Peserta didik mampu menggunakan berbagai jalan atau pandangan untuk mensikapi berbagai isu dan situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah.
e.       Membuat peserta didik mampu menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggung jawab sosial.


D.     Komponen-Komponen Pendekatan STM (Sains Teknologi Dan Masyarakat)
Adapun komponen-komponen yang terdapat pada pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat) sebagai berikut:
1)      Strategi-strategi yang berada untuk memberikan pemahaman yang nyata mengenai pola-pola penalaran dan berfikir dari teman sebayanya, orang dewasa, dan para ahli.
2)      Keterampilan-keterampilan dalam menguji validitas argumen dan contoh-contoh yang tampaknya terdengar seperti penalaran ilmiah yang membawa pada kesimpulan yang keliru.
3)      Memotivasi siswa untuk mengeksplorasi emosi dan nilai-nilai dalam hubungan data dengan bukti-bukti khusus.
4)      Penggunaan studi lapangan, pembicaraan tamu, media imformasi, filem dan kegiatan-kegiatan siswa, debat, berbain peran dan simulasi.


E.     Alasan pentingnya Pendekatan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat)
Alasan pentingnya STM Digunakan Sebagai Salah Satu Pendekatan dalam Pengajaran IPA di Sekolah adalah:
a.       Untuk dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga siswa akan dapat terlibat secara aktif mengidentifikasi isu – isu sosial dan teknologi yang terdapat di sekitar lingkungan dan masyarakat.
b.      Untuk memecahkan isu – isu sosial
c.       Untuk membuat sains dapat dipahami oleh semua siswa.
d.      Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat akan mendekatkan siswa kepada obyek yang dibahas.
e.       Dapat memberikan pengetahuan dan pengertian kepada generasi muda yang mereka butuhkan dan memahami masalah-masalah sosial yang muncul sebagai akibat sains dan teknologi.
f.       Pengajaran sains dengan pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat merupakan suatu konteks pengembangan pribadi dan sosial.
g.      Dapat memberikan kepercayaan diri kepada generasi muda dan untuk berperan serta dalam teknologi

F.       Manfaat  Pendekatan STM (Sain, Teknologi, dan Masyarakat)
Adapun manfaat dari suatu pendekatan STM ( Sains, Teknologi, Masyarakat) yaitu:
a.       Pendekatan STM efektif untuk penguasaan konsep dalam diri murid.
b.      Dalam ranah penerapan/aplikasi murid-­murid yang diberikan pendekatan STM menunjukan kemampuan menerapkan konsep-konsep sains (IPA) dalam kehidupan sehari-hari.
c.       Dalam ranah sikap, hasil penelitian menunjukan bahwa murid-murid yang diberikan pendekatan STM mempunyai sikap yang lebih positif terhadap pelajaran sains.
d.      Dan siswa dapat menjadi pelajar yang bisa bersikap dan tau teknologi.
e.       Serta untuk meningkatkan kemampuan menggunakan pengetahuan didalam membuat keputusan. Dengan demikian individu tersebut dapat menghargai sains dan teknologi dalam masyarakat, dan mengerti keterbatasan-keterbatasannya.
f.       Siswa menjadi lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu mereka. Mereka juga menjadi lebih mudah dan terampil mengidentifikasi penyebab atau dampak penggunaan suatu teknologi

G.    Kekurangan Pendekatan STM (Sains, Teknologi, Masyarakat)
Dari manfaat yang telah kita ketahui, ternyata dalam pendekatan STM ada juga sebuah kekurangannya, kekurangan tersebut adalah:
a.       dilihat pada guru yang belum menguasai sains teknologi sehingga guru susah untuk mentransfer materi pembelajaran dengan sains teknologi masyarakat
b.      selain itu peserta didik khusunya siswa yang berada di kelas rendah, belum mampu mengoperasikan sains teknologi yang sudah ada.
c.       Fasililitas pendukung pada beberapa sekolah kurang atau hampir tidak ada itu yang menjadi kendala STM.
H.    Problematika Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat dalam Pembelajaran
Mitchener & Anderson (1989) dalam Raja (2009), melaporkan hasil penelitian tentang perspektif guru dalam penyusunan dan pelaksanaan sebuah pembelajaran dengan pendekatan STM bahwa guru memiliki hambatan dalam penerapan pendekatan ini dan menunjukkan kekhawatiran berupa ketidaknyamanan dengan pengelompokan, ,ketidakpastian tentang evaluasi, , andfrustrasi tentang populasi siswa, dan kebingungan peran guru. Hasil-hasil temuan tersebut akan berguna dalam menyelenggarakan program pengembangan guru.
Kekhawatiran terhadap konten dapat terjadi karena persentasi waktu yang rendah bagi peran guru dalam transfer pengetahuan kepada anak. Guru lebih banyak berperan dalam mengarahkan pengetahuan anak pada upaya penemuan masalah dan konseptualisasi berdasarkan disiplin ilmu. Penanaman konsep lebih banyak dilakukan pada momen-momen tertentu secara tepat, sehingga memiliki tingkat retensi yang lebih lama.
Bagi sekolah dengan populasi siswa yang tinggi dalam kelas, dapat menjadi masalah tersendiri bagi guru. Jika kelompok yang dibentuk dalam kelas banyak, guru akan kewalahan dalam  pendampingan kelompok dan pembimbingan kajian masalah. Sedangkan ketika kelompok dikurangi (populasi dalam kelompok tinggi) konsekuensinya dapat terjadi peran yang tidak efektif bagi anak. Sehingga penggunaan pendekatan STM, harus dirancang untuk melibatkan pihak lain dalam proses pembelajaran.
Kompleksitas masalah dan sumber informasi yang dapat terlibat dalam pembelajaran STM, harus dapat disikapi secara profesional oleh guru. Ketepatan masalah yang dipilih oleh siswa untuk dikaji sangat ditentukan oleh peran guru dalam mengekspose fakta-fakta. Penentuan prosedur analisis dan sumber data yang akurat, memerlukan bimbingan dan arahan dari guru. Demikian pula, dalam hal kajian data dan konseptualisasinya dibutuhkan peran guru dalam memberikan klarifikasi dan penguatan atas hasil-hasil kerja dari tiap kelompok.
Kompleksitas masalah dan sumber informasi juga berimplikasi pada beragamnya fokus anak dalam mengkaji konsep pengetahuan. Konsekuensinya, dibutuhkan kecermatan dalam menyusun alat evaluasi terutama pada domain penguasaan konsep. Penggunaan alat penilaian yang variatif, dapat meningkatkan akurasi data yang dibutuhkan dalam mengevaluasi perkembangan anak.
Aisyah (2007), mengemukakan empat hambatan pembelajaran dengan pendekatan STM, yaitu waktu, biaya, kompetensi guru, dan komunikasi dengan stakeholder (orang tua, masyarakat, dan birokrat). Waktu merupakan faktor penting untuk menentukan materi-materi apa yang akan diajarkan pada siswa. Pelaksanaan seluruh fase pembelajaran pada konten tertentu, kadang-kadang membutuhkan waktu yang panjang sehingga memerlukan analisa yang baik untuk memilih dan mengalokasikan waktu untuk implementasinya. Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data dari nara sumber secara mendetail. Oleh karena itu, siswa harus kerjasama dengan baik antar anggota kelompok agar data yang diperoleh dapat maksimal. Beberapa sekolah memilih waktu di sore hari atau jalur ekstrakurikuler untuk penerapan STM agar tidak terganggu dengan aktivitas belajar yang lain. Bahkan, gelar kasus (show case) yang dilanjutkan dengan refleksi diri, biasanya dilaksanakan pada akhir semester (Aisyah, 2007).
Biaya merupakan faktor yang penting dalam implementasi STM. Biaya dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan STM dari mulai identifikasi masalah, sampai pelaksanaan gelar kasus (show case). Umumnya, pihak sekolah belum mengalokasikan biaya untuk kegiatan pembelajaran STM. Oleh karena itu, pihak sekolah khusunya hendaknya memberi dorongan moril maupun materil untuk terselenggaranya penerapan STM ini. Dalam hal dorongan materil, dapat dirintis pembiayaan penerapan metode ini secara swadaya (Aisyah, 2007).
Kompetensi guru sangat penting dalam pembelajaran STM, terutama dalam penguasaan materi inti, problem solving dan hubungan interpersonal. Umumnya guru belum memiliki pengetahuan yang baik tentang pendekatan STM sehingga penerapan pendekatan ini masih sangat jarang ditemukan. Selain itu, paradigma guru dalam menginterpretasikan dan mengembangkan kurikulum, masih berbasis konten sehingga guru merasa dituntut untuk menyampaikan materi tepat pada waktunya dan lupa berinovasi dalam pembelajaran (Aisyah, 2007).
Kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga terkait diperlukan pada saat siswa merencanakan untuk mengunjungi lembaga tertentu atau meninjau kawasan yang menjadi tanggung jawab lembaga tertentu. Misalnya mengunjungi rumah sakit daerah, observasi pada pabrik produk bahan makanan dan sebagainya. Untuk kelancaran kegiatan, anak perlu dibekali surat pengantar dari sekolah, atau sekolah melakukan pemrosesan izin ke lembaga yang terkait sebelum kegiatan dilaksanakan. Selain itu, komunikasi dengan orang tua perlu diintensifkan. Orang tua perlu diberi pemahaman sehingga seluruh aktivitas anak yang menyita waktu dapat dimaklumi atau mendapat support dari orang tua (Aisyah, 2007).
Menurut Aisyah (2007), hambatan lain dalam penerapan pendekatan ini adalah siswa belum terbiasa untuk berpikir kritis dan belajar mengambil pengalaman di lapangan, sehingga dibutuhkan kesabaran dan ketekunan guru untuk mengarahkan dan membimbing siswa dalam pembelajaran. Untuk menerapkan pendekatan ini, peranan guru dimulai dari perencanaan pengajaran, pengelola pengajaran, penilai hasil belajar, motivator dan pembimbing. Pendekatan STM menuntut kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian yang baik.



BAB III
PENUTUP


  I.            Kesimpulan
Pendekatan STM pada hakekatnya dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara kemajuan iptek, membanjirnya informasi ilmiah dalam dunia pendidikan, dan nilai-nilai iptek itu sendiri dalam kehidupan siswa sehari-hari sebagai anggota masyarakat.
Implementasi pendekatan STM, dapat dilakukan melalui empat fase yaitu invitasi, eksplorasi, mengusulkan penjelasan dan solusi, dan mengambil tindakan.
Problematika dalam penerapan pendekatan dapat berupa concerns over conkekhawatiran konten, discomfort with grouping,ketidaknyamanan dengan pengelompokan, uncertainties about evaluation,ketidakpastian tentang evaluasi, frustrations about student population, andfrustrasi tentang populasi siswa, dan confusion over the teacher’s role.kebingungan peran guru, waktu, biaya, kompetensi guru, dan komunikasi dengan stakeholder.

II.            Saran
STM sebagai pendekatan dalam pembelajaran harus mampu ditanamkan dengan baik di Indonesia meskipun banyak permasalahan atau kendala yang dihadapai dalam proses pelaksanaannya.
 
DAFTAR PUSTAKA
Mahmuddin. 2009.MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat dalam Pembelajaran).(https://mahmuddin.wordpress.com/2009/11/17/pendekatan-sains-teknologi-dan-masyarakat-dalam-pembelajaran/. 12 Maret 2015 18:40)
Nilam,Bunga. 2013.MAKALAH PENDEKATAN STM (Pendekatan STM, Sain, Teknologi, dan Masyrakat).( http://nilamazzahra.blogspot.com/2013/03/makalah-pendekatan-stm-sains-teknologi.html. 12 Maret 2015 18:50)
Suhaimi,afrial.2011.PENDEKATAN  PEMBELAJARAN (Macam-macam Pendekatan Pembelajaran).( http://maistrofisika.blogspot.com/2011/11/pendekatan-pembelajaran.html 13 Maret 2015 19:20)

No comments:

Post a Comment